Adanya dugaan keterlibatan racun dalam kematian (sebagian) petugas KPPS dan simpang siurnya informasi tentang racun menggugah saya untuk menulis ini. Sebagai Clinical Pharmacist saya punya pengetahuan lebih dari cukup tentang Human Anatomy & Physiologi, dan saya juga penah belajar Toksilogi. Ilmu tentang racun.
Pertama tentang tweet yang menghebohkan, yang mengabarkan atau meminta ditemukannya jejak C11H26NO2PS atau yang lebih dikenal sebagai VX pada salah satu korban meninggal. Saya TIDAK PERCAYA dengan tweet ini, karena:

1. VX (Venomous agent X) atau dikenal juga sebagai Nerve Agent (zat yang bekerja di Sistem Saraf) dikembangkan dan ditujukan untuk militer dalam perang kimia. Jadi dalam hal ketersediaan: sangat sulit diperoleh.

2. VX adalah suatu cairan minyak yang bisa masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (dihirup) atau berpenetrasi melalui kulit. Cara kerja: mengganggu sinyal yang dikirim dari Sistem Saraf ke Sistem Muskuloskeletal (otot rangka), sehingga menyebabkan terjadi kelumpuhan (paralisa) otot, termasuk otot difragma di dada. Jadi kematian lebih disebabkan karena paru-paru berhenti bekerja. Tak ada satu pun korban yang dilaporkan menunjukkan gejala ini. Karena penggunaannya sangat terbatas, maka saya yakin deteksi atau analisa keberadaannya di dalam tubuh korban tidak mudah dilakukan oleh rumah sakit biasa.

Karena sekelompok dokter mencurigai keterlibatan racun, maka saya menduga racun yang digunakan adalah senyawa arsen, yang lebih populer digunakan. Arsen bisa ditambahkan ke dalam minuman atau makanan. Napoleon Bonaparte diduga meninggal karena racun arsen ini di penjara pulau Saint Helena, 1821.

Gejala awal yang akan muncul dari keracunan arsen:
– Sakit kepala
– Merasa bingung

Ketika kondisi bertambah parah:
– Nyeri perut
– Mual dan muntah darah
– Diare berair yang mengandung darah.
– Kejang
– Organ tubuh yang terdampak racun arsen: paru-paru, kulit, ginjal dan hati. Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=x24rJ-G-4iM 
Dipublikasikan tanggal 10 Mei 2019